PERUBAHAN SIGNIFIKAN DALAM PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL (UN) 2017 KHUSUS JENJANG SMA, SISWA SILAHKAN PILIH MATA PELAJARAN YANG DI INGINKAN

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat malam dan salam sejahtera untuk guru-guru seluruh indonesia....
mari simak informasi terbaru infokemendikbud.com berikut ini tentang Perubahan UN Tahun Ini Khusus untuk Jenjang SMA...


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melakukan perubahan signifikan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017. Khusus jenjang SMA, siswa dibebaskan memilih mata pelajaran (mapel) yang diujikan. 

Pada UN sebelumnya, siswa SMA menghadapi enam mapel yang ditetapkan Kemendikbud. Mata pelajaran utama yang diujikan adalah bahasa Indonesia, matematika, dan bahasa Inggris. Tiga mata pelajaran lainnya sesuai dengan penjurusan masing-masing.

Siswa jurusan IPA menggarap kimia, biologi, dan fisika. Siswa IPS mengerjakan geografi, sosiologi, dan ekonomi. Sementara itu, jurusan bahasa menghadapi bahasa dan sastra Indonesia, antropologi, dan bahasa asing.

Nah, pada UN 2017, mapel yang diujikan hanya empat. Yakni, tiga mata pelajaran utama (bahasa Indonesia, matematika, dan bahasa Inggris) plus satu mapel yang dipilih siswa sendiri. Misalnya, siswa jurusan IPA memilih biologi. Maka, dia tidak mengerjakan fisika dan kimia saat UN.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, aturan itu untuk memenuhi rasa keadilan. ’’Siswa silakan memilih mata pelajaran sesuai yang disukai,’’ katanya kemarin.  Mulai saat ini, siswa bisa mendaftar ke sekolah masing-masing untuk memilih mapel unas. Sekolah yang mengerjakan ujian masih dengan kertas, pilihannya harus seragam. Sekolah yang UN-nya menggunakan komputer, pilihan mapelnya bisa bebas.

Guru besar bidang anak berbakat Rochmat Wahab menilai, kebijakan Kemendikbud itu blunder. Menurut dia, UN harus mengukur kemampuan anak sesuai penjurusan secara utuh. ’’Anak IPA ya diuji semua mata pelajarannya. Begitu pula anak IPS maupun anak jurusan bahasa. Harus komplet,’’ katanya.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mencontohkan, ketika ada anak IPA memilih ujian biologi, kemudian nilai totalnya bagus, tidak bisa dinyatakan anak itu bagus. Sebab, belum tentu nilai kimia dan fisikanya sebagus biologi. 

Evaluasi siswa sesuai penjurusannya itu harus satu kesatuan secara utuh. Menururt Rochmat, Kemendikbud cenderung mengakomodasi masukan dari kanan-kiri dan mengabaikan kepentingan siswa. Dia tidak sepakat jika hanya satu mapel sesuai penjurusan yang diujikan di UN.

Tutur dia, ketika usulan moratorium UN ditolak, Kemendikbud menjalankan UN yang sudah ada selama ini. Tidak perlu mengotak-atik formatnya. Sebab, format UN sudah cukup baik. Yang perlu dilakukan adalah menekan kecurangan.

Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno menjelaskan, alasan jumlah mapel tahun ini lebih sedikit dibanding UN sebelumnya. ’’Cukup pilih satu saja, karena yang lain sudah diujikan di USBN,’’ katanya kemarin. Totok mengatakan, ujian sekolah tahun depan (2017) sudah berstandar nasional. Maka, namanya diubah dari ujian sekolah (US) menjadi USBN.

Nah, karena telah berstandar nasional, mata pelajaran yang diujikan di dalam USBN tidak perlu diulang semuanya di UN. Siswa cukup memilih satu di antara tiga mata pelajaran sesuai penjurusan masing-masing.

TUNGGU JUKNIS

Kepala Pembinaan SMP dan SMA, Dinas Pendidikan Kaltim, Deslan Nispayani, mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan tentang pelaksanaan UN 2017. Karena itu, kata dia, petunjuk teknis (juknis) dari kementerian yang merupakan pedoman penting untuk mulai mempersiapkan UN sangat ditunggu. Berbagai ide dan pembaharuan sistem UN diatur dalam dokumen tersebut.  

“Kami di daerah ini cuma bisa menunggu petunjuk UN dari pusat. Kalau disuruh A, ya kerjakan, tapi sampai sekarang belum ada kami terima. Jadi, bagaimana mau komentar?” ujar Deslan, kemarin (25/12).

Meski begitu, menurut dia, masyarakat harus paham bahwa UN merupakan instrumen penting dalam dunia pendidikan. Meskipun saat ini bukan jadi penentu kelulusan, UN dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan belajar siswa maupun sekolah. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah pusat murni upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Tanah Air.

“Kalau mata pelajaran yang diujikan beda-beda, sembarang siswa pilih yang mana dia suka, terus bagaimana mengukur standar keberhasilan belajarnya? Itu perlu dipikirkan. Sepertinya itu baru sekadar ide saja, belum diimplementasikan dalam waktu dekat,” ucap dia.

Dia menekankan, sejak ide moratorium ditolak presiden, pihaknya lebih memilih fokus untuk menyukseskan UN berbasis komputer (UNBK) daripada memikirkan ide-ide yang muncul, namun belum jelas teknis penyelenggaranya. Sebab, berdasarkan instruksi pusat saat ini, pelaksanaan UN tetap ada dan berbasis komputer.

“April kan UN sudah mulai digelar, sementara sampai saat ini UNBK baru bisa dilaksanakan di kota-kota besar saja. Itu pun belum semua. Selain itu, kami mesti memikirkan pelaksanaan di daerah, ya minimal ada percontohan berbasis komputer dulu,” jelasnya.


Demikian informasi terbaru yang dapat saya berikan....
silahkan baca berita terbaru guru lainya DISINI

0 Response to "PERUBAHAN SIGNIFIKAN DALAM PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL (UN) 2017 KHUSUS JENJANG SMA, SISWA SILAHKAN PILIH MATA PELAJARAN YANG DI INGINKAN"

Post a Comment