SEKARANG GURU SILAHKAN PILIH , AKTIF BERLITERASI ATAU PENSIUN DINI?

Assalamu'alaikum wr.wb. selamat sore dan salam sejahtera untuk rekan-rekan guru semua...
sangat penting untuk diketahui berikut adalah informasi terbaru infokemendikbud.com tentang Guru Silakan Pilih, Aktif Berliterasi Atau Pensiun Dini?


RATUSAN guru SD dan TK di Sumenep mengikuti workshop literasi di aula SMA PGRI Sumenep, Sabtu, (18/2/2017). Diawali dengan launching Rumah Literasi Sumenep (RULIS) oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, A Shadik.

Shadik mengingatkan, guru tidak bisa dipisahkan dari kegiatan membaca dan menulis. Untuk naik tingkat, seorang guru harus membuat karya tulis ilmiah (KTI). Semakin tinggi tingkat seorang guru semakin banyak jumlah KTI yang harus ditulisnya.

“Untuk bisa menulis seorang guru harus membaca. Guru berhenti membaca sama halnya dengan pensiun dini,” terang kadis murah senyum ini.

Dalam workshop dua hari ini, Sabtu dan Minggu. Much Khoiri yang menjadi narasumber di hari pertama menyatakan, Sumenep merupakan gudangnya penulis. Sebagai penulis produktif, Khoiri berbagi pengalaman menulis dengan peserta. Tantangan-tantangan bagi penulis pemula ia paparkan berikut solusi untuk mengatasinya. Di akhir pembicaraannya, peserta mendapat tugas untuk membuat tulisan dengan tema budaya Madura.

Di hari kedua peserta disambut cerpenis kawakan M Shoim Anwar. Ia memaparkan kiat-kiat menulis cerpen yang hidup. Membangun latar  yang detail dengan perpaduan dialog dan narasi. Membentuk karakter tokoh yang kuat serta memilih tema yang sesuai dengan segmen pembaca.

Selama berbicara di hadapan peserta, Shoim dua kali merangkai cerita pendek yang harus dilanjutkan peserta. Tentu saja ending cerita setiap peserta berbeda. Cerita pertama berupa cerita anak. Latar tempat yang diambil adalah desa yang ada di kecamatan Kota yaitu Desa Pabian.

Pada cerpen kedua, Shoim memberikan contoh cara bercerita yang baik. Ia memeragakan ibu yang histeris sambil berguling-guling di lantai. Berulang kali tepuk tangan peserta membahana di ruangan bernuansa hijau itu, mengapresiasi peragaan yang memukau.

Di segmen terakhir penyair muda M Fauzi memprovokasi peserta untuk berani meracik puisi. Satu per satu peserta membuat satu kalimat puisi yang dilanjutkan peserta lainnya hingga menjadi satu puisi. Ia menyebut kegiatan tersebut dengan tadarrus puisi.

“Workshop ini lebih dari yang saya perkirakan,” tutur Widayanti, peserta yang khusuk mengikuti pelatihan.
Ketua panitia, Syaf Anton merasa senang dan bangga ketika melihat para guru berani menulis dan membacakan karyanya di depan.

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/

Demikian berita dan informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.infokemendikbud.com . Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

0 Response to "SEKARANG GURU SILAHKAN PILIH , AKTIF BERLITERASI ATAU PENSIUN DINI?"

Post a Comment