JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay ikut menyoroti aksi bullying yang dilakukan sesama pelajar di SMAN 3 Jakarta, sebagaimana diunggah di youtube beberapa waktu lalu.
"Aksi bullying dan kekerasan antar sesama pelajar sangat mencederai dunia wajah dunia pendidikan. Sekolah sebagai tempat menimba ilmu dan menempa akhlak tidak boleh dicemari perbuatan tidak terpuji," kata Saleh di Jakarta, Rabu (4/5).
Politikus PAN itu pun menyebutkan bahwa kepala sekolah dan para guru wajib memastikan sekolah adalah tempat yang dirindukan oleh semua siswa.
"Kalau di luar negeri, ada istilah 'school is cool', sekolah itu asyik dan menyenangkan. Semua siswa betah dan bahkan mau bertahan lama-lama belajar di sekolah. Itu karena sekolah didesain sebagai tempat paling nyaman selain rumah masing-masing," ujarnya.
Karena itu, ia meminta aksi kekerasan dam bullying yang terjadi di SMA 3 Jakarta harus diusut tuntas. Perlu dipastikan bahwa kekerasan seperti itu tidak terjadi lagi. Kerjasama antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat luas menjadi sangat penting guna memastikan fungsi sekolah adalah sebagai tempat melahirkan pemimpin-pemimpin masyarakat.
"Penyelesaiannya tidak bisa bersifat kasuistik temporal. Harus ada rencana aksi berkelanjutan baik di dalam sekolah maupun dinas pendidikan dan kebudayaan. Komite sekolah dan para orang tua perlu ambil bagian," tambahnya./
jpnn.com
0 Response to "DPR: Perlu Rencana Aksi untuk Hentikan Bullying Di Sekolah"
Post a Comment